Rekaman udara koridor hutan diambil melewati perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malaysia. Hutan hujan Sabah telah terdegradasi secara ekstensif dan terfragmentasi oleh perkebunan kelapa sawit dan industri kayu. Pembangunan ini mengancam kelangsungan hidup orangutan yang dulunya hidup dan tinggal di kawasan hutan hujan tropis yang luas dan utuh. Meskipun demikian, berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya, penelitian terbaru yang dilakukan di Sabah selama lebih dari dua dekade menunjukkan bahwa orangutan lebih tangguh dan dapat beradaptasi. Orangutan bahkan mampu bertahan dan bereproduksi pada petak-petak kawasan hutan di dalam kawasan anthropogenic (human-modified) landscapes atau lanskap antropogenik yang telah dimodifikasi oleh manusia. Petak-petak hutan ini dapat terhubung ke kawasan hutan lebat yang lebih luas melalui koridor jalur jelajah satwa liar. Koridor hutan memudahkan orangutan dan spesies lainnya untuk melintasi perkebunan dan lanskap antropogenik lainnya dengan bergerak sesuai daerah jelajahnya, yang sudah barang tentu dapat meningkatkan peluang kelangsungan hidup populasi orangutan secara keseluruhan. Koridor hutan di sini bermanfaat dalam memfasilitasi berbagai jenis kolaborasi antara entitas non-manusia (terutama tumbuhan dan hewan), yang secara bersamaan memerlukan suatu kolaborasi berkelanjutan antara dua sektor yang tampak berlawanan: korporasi dan pegiat konservasi.
Go back to view gallery