Sebuah buku tamu dimiliki dan dikelola oleh seorang lelaki tua yang tinggal di desa yang terlibat dalam skema konservasi. Buku ini merupakan manifestasi secara material dan simbolik terkait hubungan antara tamu dengan tuan rumah, etiket lingkungan sekitar, serta protokol-protokol yang membentuk interaksi antara para pelaku konservasi dan masyarakat lokal. Dalam hubungan ini, penduduk desa menjadi tuan rumah bagi para tamu yang terlibat di dalam konservasi dengan inisiatif-inisiatif yang mereka jalankan. Sebagai tuan rumah, masyarakat lokal menyediakan makanan dan tempat tinggal, serta bersama dengan entitas non-manusia memberikan akses ke halaman desa bagi para tamu. Dalam perannya sebagai tamu, pegiat konservasi diharapkan meminta izin dengan entitas-entitas, baik manusia maupun non-manusia, serta menghargai norma-norma lokal dan menyesuaikan diri dengan tata adat setempat. Mereka juga diharapkan bisa membalas keramahan masyarakat lokal dengan memberikan sesuatu yang bermanfaat. Buku tamu ini berisi catatan kedatangan orang-orang dari berbagai penjuru dunia, yang tak hanya berfungsi sebagai bukti kesediaan masyarakat lokal menerima tamu, tetapi juga menjadikan desa, hutan, dan masyarakat lokal terhubung dengan dunia internasional serta diakui secara internasional.