Go back to view gallery

Protokol

Meluncurkan Sebuah Drone atau Pesawat Udara Tanpa Awak (Aras Napal, Sumatra, Indonesia)

Seorang ilmuwan konservasi orangutan bernama Serge Wich sedang meluncurkan drone Raptor bersayap di Aras Napal di Sumatra, Indonesia, untuk melakukan pemetaan hutan dan mendeteksi sarang orangutan. Alih-alih menghitung orangutan, para peneliti memperkirakan jumlah orangutan dengan menghitung jumlah sarang yang dibangun oleh orangutan di pohon yang menjadi tempat mereka tidur. Secara tradisional, tim peneliti melakukan penghitungan jumlah orangutan melalui survei ke lapangan dengan berjalan kaki, di mana peneliti menggunakan sejumlah variabel untuk mengolah data mentah menjadi perkiraan populasi. Yang menjadi permasalahan adalah bahwa metode tradisional ini tergolong mahal dan memakan waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, penghitungan sarang dari tanah atau di darat telah dilengkapi dengan berbagai teknologi lain, termasuk penghitungan sarang orangutan di udara dari atas dengan menggunakan drone. Drone dapat merekam area yang luas di medan yang sulit dengan lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan survei yang dilakukan di darat oleh manusia. Selain itu, drone juga menghasilkan gambar dengan resolusi yang cukup tinggi sehingga memungkinkan peneliti membedakan antara hutan, perkebunan dan bentuk tutupan lahan lainnya, serta mendeteksi adanya jalan kecil, aktivitas logging, kebakaran,dan kegiatan-kegiatan antropogenik lainnya. Pengumpulan data yang dilakukan melalui survei drone menjadi semakin penting dalam memperkirakan jumlah populasi dan menyusun strategi dalam mengupayakan mitigasi penurunan populasi orangutan.

Site by Platform Twenty Ltd.